KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Manusia dan
Keindahan”.
Makalah ini telah dibuat dengan
berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Bekasi, 1 November 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
BAB II ISI MAKALAH
- Pengertian
Keindahan
- Membedakan
antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai benda tertentu yang
indah
- Nilai
etik dari keindahan
- Membedakan
nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik keindahan
- Pengertian
kontemplansi dan ektansi
- Teori-teori
dalam renungan
KESIMPULAN
REFERENSI
BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Lahirnya pribadi yang baik
serta berkualitas seseorang pasti berbeda-beda. Bangsa Indonesia adalah salah
satu Negara yang dimana masyarakatnya memiliki keindahan yang unik. Kualitas keindahan
dari pribadi setiap manusia dapat ditunjang dari berbagai faktor pendukung .
Didalam faktor tersebut
seseorang dapat dinilai akan keindahannya. Bahwa keindahan adalah anugrah yang
tercipta dari sang maha pencipta. Pentingnya menjaga keindahan agar
budaya-budaya tersebut dapat selalu melekat di masyarakat Indonesia.
Judul makalah ini sengaja
dibuat untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keindahan dan
mendapat dukungan dari berbagai pihak yang peduli akan budaya dari Keindahan.
BAB
II
ISI
MAKALAH
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
Manusia
adalah mahkluk ciptaan tuhan yang paling semupurna diantara mahkluk-mahkluk
lainnya. Karna manusia diciptakan oleh tuhan dengan kesempurnaan akal dan
pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan
perbuatan yang dilakukannya.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin yang
berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan
manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru
lahir entah laki-laki atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan
dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan
lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda-pemudi, dewasa, dan orang
tua.
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan
cirri orang atau manusia itu sendiri, hewan, tempat objek atau gagasan yang
memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna atau kepuasan. Keindahan
sendiri dapat dipelajari sebagai bagian estetika, sosiologi, psikologi social,
dan budaya.
Keindahan keelokan
pada manusia jika bagi wanita bisa disebut “cantik” “ayu”, sementara pria bisa
disebut “ganteng” atau “tampan” didalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang
sering dikombinasikan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keindahan yang ada didalam), yang meliputi beberapa
faktor-faktor seperti psikologis yaitu kepribadian, kecerdasan, keanggunan,
kesopanan, charisma, intergritas, dan kesesuaian.
Serta Outer Beauty (keindahan yang
ada diluar) yaitu daya tarik fisik seperti kesehatan, simetri wajah, dan
struktur yang meliputi bagian-bagian fisik/tubuh.
KEINDAHAN
SEBAGAI SUATU KUALITAS ABSTRAK DAN SEBAGAI BENDA TERTENTU YANG INDAH
Keindahan sebagai suatu
kualitas abstrak menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat
non-realistic yang dimana pencipta sebuah karya tidak dapat dimengerti secara
umum dan tidak sesuai dengan realita yang ada. Keindahan sebagai kualitas
abstrak adalah dimana penggambaran suatu keindahan yang dimana keindahan
tersebut bersifat ekslusif atau khusus yang hanya dapat dimengerti bagi yang
menciptakan karya tersebut berdasarkan apa yang ia pahami.
Sedangkan dimana benda
tertentu dapat dikatakan indah apabila benda atau suatu karya tersebut memiliki
konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dari karya abstrak tersebut adalah di mana benda yang dimaksud dalam hal
ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah
diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh keindahan dalam bentuk benda :
Secara
alami : manusia yang kagum akan keindahan yang hadir di alam atas
kehendak sang Maha Pencipta.
Buatan
tangan : sesuatu karya yang
sengaja diciptakan manusia dan dapat dinilai dari keindahan tersebut.
NILAI ESTETIKA KEINDAHAN
Nilai estetika keindahan adalah salah satu cabang dari
filsafat yang mempelajari ilmu keindahan, bagaimana ia bisa berbentuk dan
bagaimana seseorang dapat merasakannya. Ada beberapa filosofi akan nilai
estetika keindahan seperti Plato yang
menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan
berdasarkan aturan-aturan, kemistrian, dan keberadaan.
Keindahan tidak memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang
sesuai penerimaan masyarakat terhadapat ide yang dimunculkan oleh karya yang
dibuat. Keindahan juga dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap
keindahan tersebut.
Nilai
ekstrinsik keindahan berarti sifat baik suatu benda yang
bersangkutan yang dapat dijadikan tujuan ataupun demi kepentingan dari benda
tersebut.
Contoh :
Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, sajak, irama, itu disebut
nilai ekstrinsik.
Nilai instrinsik keindahan berarti
sifat baik benda suatu karya yang dapat dijadikan alat atau sarana untuk
dihubungkan antara satu hal dengan hal lainnya, yang bersifat sebagai alat atau
membantu.
Contoh :
pesan Puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi,
itu disebut nilai instrinsik
.
PENGERTIAN KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat dinikmati berdasarkan selera masing
masing seni. Keindahan yang dinilai dari selera seni didorong oleh faktor
kontemplansi dan ekstansi. Kontemplansi adalah dasar dari dalam diri manusia
untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sedangkan ekstansi adalah dasar dalam
diri manusia untuk menyatakan, merasakan, menikmati sesuatu yang indah. Jika dua
hal ini digabungkan dalam diri manusia maka akan muncul pribadi yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi digabungkan dalam suatu
kreativitas maka akan menghasilkan sesuatu karya yang indah. Dan jika
kontemplasi ada dalam diri atau suatu karya tanpa ekstansi maka karya tersebut
mempunyai nilai yang kurang, karna ekstansi pasti selalu dihubungkan dengan
kontemplasi. Kontemplasi dan ektansi adalah faktor-faktor pendukung akan
lahirnya sesuatu yang indah.
TEORI-TEORI DALAM RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung yang berarti diam-diam
memikirkan sesuatu, atau sesuatu yang dipikirkan teramat dalam. Suatu renungan
adalah hasil dari merenung atau berfikir. Dalam merenung untuk menciptakan seni
ada beberapa teori yaitu :
Teori Pengungkapan
Dalil teori ini adalah “arts is an expresition of human
feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Dalam teori
ini yang terpenting adalah pengungkapan akan gambaran dari angan-angan yang
menghasilkan suatu karya yang logis. Bagi seseorang pengungkapan berarti
menciptakan suatu karya seni tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
1. Teori
Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu
contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang dimana karya-karyanya
untuk sebagian membahasa estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai
sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai
dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang
tertinggi sebagai realita illahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita
duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita illahi. Dan karya
seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan)n dan realita
duniawi.
1. Teori
Psikologis
Para ahli estetik
dalam abad modern ini melaah teor-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan
alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Sedangkan
karya seni itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang mewujudkan
dari keinginan-keinginan berdasarkan perasaan. Jika menciptakan sesuatu karya
seni hendaknya menggunakan perasaan agar menghasilkan suatu karya yang indah. Seni
merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia yang
berhubungan dengan adanya kelebihan energy yang harus dikeluarkan. Dalam teori
penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari
perasaan manusia
KESIMPULAN
Keindahan itu adalah suatu anugrah yang tidak dapat
dilihat, melainkan dirasakan. Keindahan sendiri muncul karna adanya beberapa
faktor pendukung. Jika keindahan itu dapat dirasakan maka keindahan tersebut
tidak dapat muncul secara begitu saja perlu adanya renungan. Dan didalam
renungan tersebut dapat memunculkan teori-teori yang berbeda untuk dapat
menjelaskan apa arti dari keindahan tersebut.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar