3.5 PERTUMBUHAN EKONOMI TEORI
PEMBANGUNAN MENURUT JOSEPH SCHUMPETER
Landasan teori pembangunan yaitu keyakinan bahwa system
kapitalisme merupakan system yang paling baik untuk menciptakan pembangunan
ekonomi yang pesat. Hal ini diungkapkan oleh Joseph Schrumpeter didalam
bukunya yang berjudul The Theory of Economic
Defelopment berbahasa Jerman pada tahun 1911 dan berbahasa Inggris pada tahun
1934.
Proses
perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan
perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator
atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa
diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dan kemajuan ekonomi
tersebut diartikan sebagai peningkatan output total masyarakat.
Didalam Teori
Pembangunan itu sendiri mempunyai 3 pengaruh terhadap Inovasi yaitu :
1. Diperkenalkannya Tekhnologi baru
2. Menimbulkan keuntungan yang lebih
3. Inovasi akan diikuti oleh timbulnya
proses peniruaan atas inovasi tersebut
Sementara faktor-faktor
penunjang dari Teori Pembangunan terhadap Inovasi menurut Joseph Schumpeter adalah
:
·
Diperkenalkannya
tekhnologi baru yang sebelumnya tidak ada
·
Diperkenalkannya
cara produksi yang baru
·
Pembukaan
daerah-daerah pasar yang baru
·
Penemuan
terhadap bahan mentah yang akan diolah
·
Perubahan
organisasi industry sehingga efisiensi industry
Menurut
Schumpeter, kapitalisme hanya dapat mempertahankan diri sejauh penggusaha
bertindak seperti kesatria dan pioner. Ada 3 tekanan yang merupakan awal dari
kematian kapitalisme secara berlahan :
1. Kemerosotan fungsi
kewiraswastaan
2. Kehancuran
keluarga borjuis dan,
3. Kerusakan kerangka
kelembagaan masyarakat kapitalis.
Kritik Terhadap Teori Schumpeter
Teori
Schumpeter harus dijajarkan sebagai suatu karya besar, satu karya yang sejajar
denga karya ahli ekonomi besar seperti ; Smith, Mill, Marx, Marshall, dan
Keynes. Jelas teori ini penuh dengan pemikiran dan wawasan yang cemerlang dari
seorang teoristis besar, namun tidak berarti lepas dari kritik.
1. Keseluruhan
teori Schumpeter didasarkan pada inovator yang dianggapnya sebagai pribadi yang
ideal.
Orang seperti itu ditemui pada abad ke-18 dan 19. Pada masa
itu, inovasi dilakukan oleh para pengusaha atau penemu (pencipta). Tetapi
sekarang, semua bentuk inovasi merupakan bagian dari fungsi perusahaan modal
bersama. Inovasi dianggap sebagai kebiasaan sehari-hari perusahaan industri dan
tidak memerlukan inovator semata-mata.
2. Menurut
Schumpeter, pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses siklis.
Pasang
naik dan pasang surut tidak penting bagi pembangunan ekonomi. Sebagaimana
Nurkse kemukakan, pembangunan ekonomi berkaitan dengan perubahan yang
berkesinambungan.
3. Pendapat
Schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat inovasi juga tidak benar.
Kenyataanya, fluktuasi siklis bisa karena sebab-sebab
psikologis, natural, dan finansial.
4. Schumpeter
menganggap inovasi sebagai sebab utama pembangunan ekonomi.
Tapi
ini jauh dari kenyataan. Pembangunan ekonomi tidak hanya bergantung pada
inovasi tetapi juga pada banyak perubahan ekonomi dan sosial lain.
5. Schumpeter
dalam teorinya terlalu banyak menekankan pentingnya kredit bank.
Kredit bank mungkin memang penting
dalam jangka pendek ketika perusahaan industri mendapatkan fasilitas kredit
dari bank. Tetapi dalam jangka panjang, ketika kebutuhan akan dana modal
semakin besar, kredit bank tidak memadai lagi. Karenya , bagian-bagian bisnis
harus menerbitkan saham dan surat utang baru di pasar modal.
6. Analisa Schumpeter
mengenai proses peralihan dari kapitalisme ke sosialisme tidak benar.
Referensi :
1. Koentjaraningrat, 2000, Kebudayaan Mentalitas dan
Pembangunan, Gramedia, Jakarta
2. http://sepengetahuan-ku.blogspot.com/2013/04/teori-inovasi-schumpeter-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar