Selasa, 05 Januari 2016

Tugas Bahasa Indonesia 2 (Salah Nalar)

SALAH NALAR














Nama Dosen : Drs. Budi Santoso, MM

Penyusun :
Anisah Zahrina Mawaddah (21213085)






FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2016












KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia dengan judul “Salah Nalar” ini. Tugas ini dibuat berisi tentang penjelasan salah nalar.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan besar harapan saya agar tulisan ini dapat berguna dan memberikat manfaat yang positif bagi saya pribadi dan kepada para pembaca tulisan ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Saran dan kritik begitu saya harapkan agar dapat memperbaiki tulisan saya dimasa mendatang








Bekasi, Januari 2016


(Penyusun)








DAFTAR ISI


Cover ......................................................................................................................... 
Kata pengantar .......................................................................................................... 
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB I : Pendahuluan ................................................................................................
1.1  Latar Belakang ............................................................................  
1.2  Rumusan Masalah .......................................................................
1.3  Tujuan .........................................................................................
BAB II : Pembahasan ...............................................................................................
-          Definisi Salah Nalar .........................................................................
-          Macam Macam Salah Nalar .............................................................
-          Cara Mengatasi atau Menghindari Salah Nalar ................................
BAB III Kesimpulan ..................................................................................................

Daftar Pustaka...........................................................................................................





          BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


 Berpikir adalah obyek material logika. Yang dimaksudkan dengan berpikir di sini ialah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir manusia mengolah, mengerjakan pengetahuan yang telah diperoleh. Dengan mengolah dan mengerjakan ia dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan, pengerjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian lain. Oleh karena itu, obyek material logika bukanlah bahan-bahan kimia atau salah satu bahasa.

Akan tetapi, bukan sembarangan berpikir yang diselelidiki dalam logika, melainkan dalam logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan, ketepatan. Oleh karena itu, berpikir lurus, tepat, merupakan obyek formal logika. Kapan suatu pemikiran disebut lurus? Suatu pemikiran disebut lurus, tepat, apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika. Kalau peraturan-peraturan itu ditepati, dapatlah pelbagai kesalahan atau kesesatan dihindarkan. Jadi, kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan lebih aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.
Atas dasar itu, gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut salah nalar. Salah nalar disebabkan oleh ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya.




1.2  Rumusan Masalah

-          Apa yang dimaksud dengan salah nalar?
-          Apa saja jenis-jenis salah nalar?
-          Bagaimana cara mengatasi ataupun menghindari terjadinya salah nalar?



1.3  Tujuan


Makalah ini disusun bertujuan untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah, serta menambah wawasan supaya meminimalkan kesalahan penalaran dalam berkomunikasi. Selain itu, makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia ke 2.



BAB II

PEMBAHASAN


Salah Nalar

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia  untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada  sehingga  sampai  pada  suatu simpulan, juga bisa merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan.
Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, kecerobohan, atau ketidaktahuan.



Macam-macam Salah Nalar

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya, oleh karena itu dalam berkomunikasi perlu kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat. Sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan.
Ada beberapa macam salah nalar, yakni sebagai berikut :
a.    Deduksi yang salah
     Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
     Contoh dari Deduksi yang salah :
-          Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.

b.   Generalisasi Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukunggeneralisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh Generalisasi Terlalu Luas :
-          Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
-          Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.

c.    Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif :
-          Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
-          Petani harus bersekolah supaya terampil.

d.   Penyebab yang Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh Penyebab yang Salah Nalar :
-         Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.

e.    Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh Analogi yang Salah
-         Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

f.     Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh Argumentasi Bidik Orang :
-         Deliana tidak bias menikah lagi karena ia sudah janda.

g.    Meniru-niru yang Sudah Ada
Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu.
Contoh Meniru-niru yang Sudah Ada :
-        Saat Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia Slamet mencotek, karena pada mata kuliah Statistik Fitriawati juga mencontek.  

h.   Penyamarataan Para Ahli
Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan.
Contoh Penyamarataan Para Ahli :
-         Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Diska, Sarjanah Ekonomi.


Cara Mengatasi atau Menghindari Salah Nalar

Ada beberapa cara untuk mengatasi atau menghindari salah nalar. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut :
         a.       Dapat berkomunikasi dengan baik
         b.      Harus mengetahui teori dasar dalam berpikir
         c.       Jangan menyimpulkan premis dengan cepat
         d.      Memikirkan perkataan atau kalimat sebelum diucapkan
         e.       Memilih kata dengan baik
         f.       Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
         g.      Sering membaca buku agar memiliki wawasan yang luas
    h. Tidak cepat menafsirkan atau menarik kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu kebenarannya







BAB III
KESIMPULAN

Dengan kemajuan zaman era globalisasi kita dituntut untuk lebih cermat dan selalu efisien dalam menghadapi tantangan suatu problematika kehidupan, kecermatan salah satunya dapat kita peroleh pada komunikasi yang baik.
Untuk itu dalam berkomunikasi kita hendaklah menggunakan kata-kata atau kalimat yang mudah di mengerti oleh orang lain, sehingga tidak mengalami kesalahan nalar dalam berkomunikasi.



Daftar Pustaka

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar