SALAH
NALAR
Nama
Dosen : Drs. Budi Santoso, MM
Penyusun
:
Anisah
Zahrina Mawaddah (21213085)
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia dengan judul “Salah
Nalar” ini. Tugas ini dibuat berisi tentang penjelasan salah nalar.
Makalah
ini telah saya susun dengan maksimal dan besar harapan saya agar tulisan ini
dapat berguna dan memberikat manfaat yang positif bagi saya pribadi dan kepada
para pembaca tulisan ini.
Terlepas
dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Saran dan kritik begitu saya
harapkan agar dapat memperbaiki tulisan saya dimasa mendatang
Bekasi, Januari 2016
(Penyusun)
DAFTAR
ISI
Cover .........................................................................................................................
Kata pengantar
..........................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB I : Pendahuluan
................................................................................................
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1.2 Rumusan Masalah
.......................................................................
1.3 Tujuan
.........................................................................................
BAB II : Pembahasan
...............................................................................................
- Definisi Salah Nalar .........................................................................
- Macam Macam Salah Nalar
.............................................................
- Cara Mengatasi atau Menghindari Salah Nalar
................................
BAB III Kesimpulan
..................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berpikir
adalah obyek material logika. Yang dimaksudkan dengan berpikir di sini ialah
kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir manusia mengolah,
mengerjakan pengetahuan yang telah diperoleh. Dengan mengolah dan mengerjakan
ia dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan, pengerjaan ini terjadi dengan
mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian
yang satu dengan pengertian lain. Oleh karena itu, obyek material logika
bukanlah bahan-bahan kimia atau salah satu bahasa.
Akan tetapi, bukan sembarangan
berpikir yang diselelidiki dalam logika, melainkan dalam logika berpikir
dipandang dari sudut kelurusan, ketepatan. Oleh karena itu, berpikir lurus,
tepat, merupakan obyek formal logika. Kapan suatu pemikiran disebut lurus? Suatu
pemikiran disebut lurus, tepat, apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum
dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika. Kalau peraturan-peraturan itu
ditepati, dapatlah pelbagai kesalahan atau kesesatan dihindarkan. Jadi,
kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan lebih aman. Semua ini
menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.
Atas dasar itu, gagasan, pikiran, kepercayaan, atau
simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut salah nalar. Salah nalar
disebabkan oleh ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya.
1.2 Rumusan Masalah
-
Apa yang dimaksud dengan salah nalar?
-
Apa saja jenis-jenis salah nalar?
-
Bagaimana cara mengatasi ataupun menghindari
terjadinya salah nalar?
1.3 Tujuan
Makalah
ini disusun bertujuan untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang
diangkat dalam makalah, serta menambah wawasan supaya meminimalkan kesalahan
penalaran dalam berkomunikasi. Selain itu, makalah ini dibuat guna
memenuhi tugas Bahasa Indonesia ke 2.
BAB
II
PEMBAHASAN
Salah
Nalar
Penalaran adalah suatu proses
berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang
ada sehingga sampai pada suatu simpulan, juga bisa
merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau
cacat.
Salah nalar dapat terjadi di dalam
proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan
pada cara penarikan kesimpulan.
Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan
atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional,
kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, kecerobohan, atau ketidaktahuan.
Macam-macam
Salah Nalar
Komunikasi
yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya, oleh karena itu dalam
berkomunikasi perlu kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara
cermat. Sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan.
Ada beberapa
macam salah nalar, yakni sebagai berikut :
a. Deduksi
yang salah
Simpulan dari suatu silogisme dengan
diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
Contoh dari Deduksi yang
salah :
- Kalau
listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
b. Generalisasi
Terlalu Luas
Salah nalar
jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukunggeneralisasi tidak
seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga
kesimpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh
Generalisasi Terlalu Luas :
- Setiap
orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais
sejati.
- Anak-anak
tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
c. Pemilihan
Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar
ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat
dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh
Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif :
- Orang
itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
- Petani
harus bersekolah supaya terampil.
d. Penyebab
yang Salah Nalar
Salah nalar
ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya
pergeseran maksud.
Contoh
Penyebab yang Salah Nalar :
- Anak
wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
e. Analogi
yang Salah
Salah nalar
ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain
dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan
pada segi yang lain.
Contoh
Analogi yang Salah
- Anto
walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
f. Argumentasi
Bidik Orang
Salah nalar
jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang
diembannya.
Contoh
Argumentasi Bidik Orang :
- Deliana
tidak bias menikah lagi karena ia sudah janda.
g. Meniru-niru
yang Sudah Ada
Salah nalar
jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan
kalau orang lain melakukan hal itu.
Contoh
Meniru-niru yang Sudah Ada :
- Saat
Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia Slamet mencotek, karena pada
mata kuliah Statistik Fitriawati juga mencontek.
h. Penyamarataan
Para Ahli
Salah nalar
ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang
sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan.
Contoh
Penyamarataan Para Ahli :
- Dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Diska, Sarjanah Ekonomi.
Cara
Mengatasi atau Menghindari Salah Nalar
Ada beberapa cara untuk mengatasi
atau menghindari salah nalar. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dapat
berkomunikasi dengan baik
b. Harus
mengetahui teori dasar dalam berpikir
c. Jangan
menyimpulkan premis dengan cepat
d. Memikirkan
perkataan atau kalimat sebelum diucapkan
e. Memilih
kata dengan baik
f. Menguasai
Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
g. Sering
membaca buku agar memiliki wawasan yang luas
h. Tidak cepat
menafsirkan atau menarik kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu kebenarannya
BAB
III
KESIMPULAN
Dengan
kemajuan zaman era globalisasi kita dituntut untuk lebih cermat dan selalu
efisien dalam menghadapi tantangan suatu problematika kehidupan, kecermatan
salah satunya dapat kita peroleh pada komunikasi yang baik.
Untuk itu dalam berkomunikasi kita
hendaklah menggunakan kata-kata atau kalimat yang mudah di mengerti oleh orang
lain, sehingga tidak mengalami kesalahan nalar dalam berkomunikasi.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar