KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
Konsep nilai waktu dari
uang adalah konsep berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya,
uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu
tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar
daripada uang yang diterima di masa mendatang. Lebih awal uang anda
menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut menghasilkan bunga. Nilai
waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan
datang. Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan
datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN
:
Pv
: Present Value (Nilai Sekarang)
Fv : Future Value (Nilai yang akan datang)
i : Interest (suku bunga)
n : tahun ke-
An : Anuity
Si : Simple interest dalam rupiah
Po : pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
Fv : Future Value (Nilai yang akan datang)
i : Interest (suku bunga)
n : tahun ke-
An : Anuity
Si : Simple interest dalam rupiah
Po : pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
1.
Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sejumlah uang yang
saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa
mendatang. Nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang atau serangkaian
pembayaran yang dinilai pada tingkat bunga yang ditentukan:
Pv
= FV/(1+i)n
Keterangan:
Pv
= Present Value (Nilai Sekarang)
Fv
= Future Value (Nilai yang akan datang)
i = Interest/suku bunga
i = Interest/suku bunga
n
= Jangka waktu dana dibungakan
Contoh :
Dua tahun lagi Tami akan
menerima uang sebanyak Rp 150.000,00. Berapakah nilai uang tersebut sekarang
jika tingkat bunga adalah 12 % setahun?
Diketahui : Fv = 150.000,00
i = 0,12
n = 2
Jawab :
Pv = Fv/(1+i)n
Pv = 150.000/(1 +
0,12)(2)
Pv = 150.000/2,24
Pv = 66.964,29
Jadi, nilai sekarang
uang milik Tami adalah Rp 66.964,29
2.
Nilai Yang
Akan Datang (Future Value)
Nilai
yang akan datang adalah sejumlah nilai yang didapatkan atas bunga atau
kemajemukan nilai pada masa sekarang. Kita mengetahui bahwa mendapatkan uang
sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) saat ini akan lebih berharga
dibandingkan uang sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) tiga tahun yang
akan datang. Mengapa demikian? Karena Opportunity Cost dari menerima uang
sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) di masa yang akan datang adalah
bunga yang kita dapatkan bila kita memiliki uang sejumlah tersebut saat ini.
Konsep
future value akan dibedakan menjadi beberapa bagian berikut ini, yaitu :
Nilai waktu yang akan datang dapat dirumuskan sebagai berikut :
FV = Mo(1+i)n
Keterangan :
FV = Future
Value
Mo = Modal awal
i = Bunga per
tahun
n = Jangka waktu dana dibungakan
Contoh 1 :
Tuan Juna pada 1 Januari 2010 menanamkan modalnya sebesar Rp
100.000.000,00 dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia
memberi bunga 10% per tahun, maka pada 31 Desember 2010. Tuan Juna akan
menerima uang miliknya yang terdiri dari modal pokok ditambah bunganya.
Diketahui : Mo = 100.000.000
i = 10% = 10/100 = 0,1
n = 1
Jawab :
FV = Mo(1 + i)n
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,10 )1
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,1 )
FV = 100.000.000 (1,1)
FV = 110.000.000
Jadi, nilai yang akan datang uang milik Tuan Juna adalah Rp
110.000.000,00
A. Perhitungan future value
dengan bunga tunggal
fv = pv(1+i)n
dimana fv = nilai future value
pv
= nilai sekarang
i =
bunga
n =
tahun
B. Perhitungan future value
dengan bunga majemuk
fv = pv(1+i/m)mn
dimana fv = nilai future value
pv
= nilai sekarang
i = bunga
n = tahun
m = periode dimajemukkan
C. Perhitungan future value
dengan bunga majemuk dalam waktu yang sangat panjang
fv = pv(ei.n)
Perhitungan diatas sering digunakan
oleh para investor ketika menghitung investasinya dimasa yang akan datang.
Kalangan lembaga keuangan juga sering menggunakan konsep penghitungan seperti
ini.
3. Anuitas
Anuitas adalah suatu
rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada
jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga diartikan sebagai kontrak di
mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan
premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi
atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Ada dua jenis anuitas, yaitu:
1. Anuitas biasa (ordinary)
adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
terjadi pada akhir periode.
Rumus dasar future value anuitas biasa
adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Dimana :
FVn =
Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT =
Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i =
Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n =
Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus
dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
Dimana : PVn = Present value
(nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun
ke-n)
2. Anuitas
jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau
penerimaannya dilakukan di awal periode.
Rumus dasar future value anuitas jatuh
tempo adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas
terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )
3. Nilai sekarang
anuitas Adalah sebagai nilai anuitas majemuk
saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu
anuitas
PV = PMT
Dimana :
PV =
Nilai sekarang anuitas masa depan
PMT =
Pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima di akhir tahun
n =
Jumlah tahun berlangsungnya anuitas
i =
Tingkat diskonto tahunan (bunga)
4. Nilai sekarang
dari anuitas terhutang Setiap pembayaran
maju satu periode, nilai sekarangnnya (PV) akan menjadi lebih tinggi. Untuk
menghitungnya, persamaan di atas dimodifikasi menjadi:
An (Anuitas terhutang) =
PMT (PVIFA(r,n))(1+r)
5. Anuitas
abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan
berlangsung terus menerus.
Sebagian besar anuitas terbatas jangka waktunya secara definitif misalnya 5 tahun atau 7 tahun, tetapi terdapat juga anuitas yang berjalan terus secara infinitif disebut anuitas abadi (perpetuities).
Sebagian besar anuitas terbatas jangka waktunya secara definitif misalnya 5 tahun atau 7 tahun, tetapi terdapat juga anuitas yang berjalan terus secara infinitif disebut anuitas abadi (perpetuities).
6. Periode kemajemukan tengah tahunan atau
periode lainnya
Bunga
majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus
khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam
setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika
untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila
suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.
7. Amoritas
pinjaman merupakan suatu pinjaman yang akan
dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya ( bulanan, kuartalan, atau
tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau angsuran sampai
jatuh tempo. Pinjaman yang dilunasi dengan cara ini , dengan pembayaran
periodik yang sama jumlahnya, disebut pengangsuran pinjaman di amortisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar