Sabtu, 22 November 2014

“KASUS KOPERASI YANG ADA DI INDONESIA”

EKONOMI KOPERASI


OJK Tak Mau Tangani Kasus Koperasi Cipaganti

Liputan6.com, Jakarta 17 April 2014. Pukul 12:41 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melempar kewenangan penanganan kasus kerugian investasi yang melibatkan Koperasi Cipaganti ke pihak lain. Padahal, Kasus Cipaganti ini melibatkan PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) yang seharusnya kewenangannya berada di bawah OJK.

Anto Prabowo, Direktur Pengembangan Kebijakan Perlindungan Konsumen OJK mengakui bahwa sudah ada pengaduan mengenai Koperasi Cipaganti ke OJK. Namun sayangnya, Anto melanjutkan, kewenangan itu bukan ranah OJK.

"Itu investasi di lakukan koperasi, tata cara investasi yang menaungi lembaganya di Kementerian Koperasi, yang harus memberikan sanksi adalah koperasi, OJK tidak ada kewenangan di sana," tegasnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (17/4/2014).

Sekedar mengingatkan, Koperasi Cipaganti dikabarkan sedang mengalami kesulitan likuiditas sehingga mulai terlambat membayar imbal hasil bulanan para investornya. Koperasi Cipaganti pun akhirnya meminta bantuan ke Cipaganti Group, induk perusahaan mereka.

Untuk mencari dana, Cipaganti Group pun memutuskan untuk melakukan initial Public Offering (IPO) anak perusahaan mereka yang lain yaitu PT Cipaganti Citra Graha, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi.

Anto melanjutkan, jika benar Koperasi Cipaganti meminta bantuan ke induk usahanya, maka Cipaganti Group wajib melaporkan alokasi dananya dari hasil IPO yang sudah dilakukan karena itu bagian dari transparansi perusahaan publik.

"Itu coprporate action dari perusahaan, itu yang harus diumumkan, itu kan bagian dari melindungi investor yang memeiliki memiliki saham di situ. Kami ada Undang-Undang untuk melindungi investor, itu yang masuk di OJK, harus ada transparansi," terangnya.

Selain itu menurut Anto, kewenangan OJK dalam pencegahan terjadinya kasus kerugian investasi tersebut adalah melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai literasi keuangan kepada masyarakat.

Analisis :
Seperti yang diketahui di dalam kasus koperasi tersebut, dapat dianalisis bahwa ,
OJK tidak melanjuti kewenangan terhadap ganti rugi perusahaan PT.Cipaganti. ini dikarenakan tata cara investasi dan lembaga yang menaungi PT.Cipaganti adalah  Kementerian Koperasi, jadi yang harus memberikan sanksi adalah koperasi, OJK tidak ada kewenangan di sana. Cara yang dapat dilakukan oleh PT.Cipaganti dalam mencegah terjadinya kasus kerugian investasi dikemudian hari adalah dengan melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai literasi keuangan masyarakat agar tidak terulang kejadian tersebut yang mungkin dapat merugikan orang atau masyarakat lebih banyak lagi dikemudian hari.

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2038233/ojk-tak-mau-tangani-kasus-koperasi-cipaganti

Sabtu, 27 September 2014

Sistem Perekonomian

SISTEM PEREKONOMIAN

I.          Pengertian Sistem Perekonomian

                        System sendiri berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa yunani (sustēma) yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energy untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi.

                        Sedangkan, Ekonomi berasal dari bahasa yunani (oikos) dan (nomos) yang berarti peraturan, aturan, hukum.  Ekonomi sendiri merupakan salah satu ilmu social yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.

                        Jadi dapat dibuat suatu pengertian bahwa system perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.


II.         Macam – macam sistem Perekonomian :

1.1       Sistem Perekonomian Kapitalis (Liberalisme)

                        Kapitalisme berasal dari perkataan kapital (bahasa Inggeris: capital) yang bermaksud "modal". Istilah kapitalisme mula diperkenalkan pada pertengahan abad ke-19 oleh Adam Smith, pengasas komunisme. Pasaran bebas dan sistem pasaran adalah antara istilah yang sering bertukar ganti dengan kapitalisme untuk menerangkan ekonomi moden bukan komunis.

Kapitalisme sendiri merupakan sistem ekonomi dan sosial yang cenderung ke arah pengumpulan kekayaan oleh individu tanpa gangguan kerajaan dan bermatlamatkan keuntungan. Takrif individu di sini tidak semestinya merujuk kepada orang perseorangan tetapi juga termasuk sekumpulan individu seperti syarikat. Sistem ekonomi kapitalis digerakkan oleh kuasa pasaran dalam menentukan pengeluaran, kos, penetapan harga barang dan perkhidmatan, pelaburan dan pendapatan.

            Menurut pendapat saya, system kapitalis adalah system ekonomi yang berasakan untuk kepentingan 
pribadi atau individual. Dimana, nilai suatu produksi dan konsumsi dipergunakan untuk semata-mata mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya. System kapitalis sendiri sama sekali tidak menguntungkan kesejahteraan social, kepentingan bersama, ataupun yang semacamnya. Asas kapitalis adalah kepuasan sepihak, alias setiap keuntungan adalah milik pribadi.


·          Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :

a.    Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
b.    Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
c.  Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
d.    Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
e.    Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
f.     Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonom.
g.    Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

Kelebihan dari sistem ekonomi liberal, antara lain:

a. Setiap individu diberi kebebesan dan kesempatan untuk berusaha
b. Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi
c. Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukainya
d. Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
e. Produksi barang dan jasa berdasarkan kepada kebutuhan pasar, yaitu kebutuhan masyarakat. 

Adapun kekurangan sistem ekonomi liberal: 
a. Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat dominan, sementara ada kelompok yang lemah
b. Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
c. Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
d. Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba mencari keuntungan. 



1.2       Sistem Perekonomian Sosialis

            Sistem ekonomi sosialis dipelopori oleh Karl Marx, merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang merata. Ia adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis yang sepenuhnya menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang berkembang. Sedangkan dalam sistem ekonomi sosialis, Pemerintah mempunyai andil besar dalam mengatur roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat.

Jadi bisa disimpulkan bahwa system pereonomian sosialis adalah suatu system ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah untuk mencapai kesejahteraan yang merata.

·         Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis antara lain :

1.       Lebih mengutamakan kebersamaan

-     Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu fiksi belaka.
-     Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.

2.       Peran pemerintah sangat kuat

-     Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan
-      Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara

3.       Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

-     Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis.
-     Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)


Kelemahan :
·         Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
·         Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
·         Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
·         Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu
·         Perhatikan bagaimana sistem ekonomi pasar memecahkan persoalannya


1.3       Sistem Perekonomian Campuran

Ekonomi campuran adalah sistem perekonomian yang menggabungkan lebih dari satu aspek sistem ekonomi. Biasanya, di dalam ekonomi campuran terdapat paduan unsur kapitalisme dan sosialisme.
Tidak ada satu definisi yang pasti untuk ekonomi campuran, tetapi aspek penting yang menjadi cirinya adalah terdapatnya tingkat kebebasan ekonomi individu (termasuk kepemilikan industri secara individu) yang bersipadu dengan ekonomi terancang (termasuk campur tangan atas tanggung jawab sosial, pemulihan lingkungan, atau pemilikan aset atau sumber pengeluaran oleh negara).

Ø  Ciri – ciri Sistem Ekonomi Campuran antara lain :

-           Pemerintah aktif dalam kegiatan perekonomian.
-           Rencana kebijakan perekonomian ditetapkan oleh   pemerintahan yang berlaku bagi swasta.
-           Pemerintah mengadakan pengawasan dan bimbingan  kepada swasta agar tujuan pemerintah tercapai.

Kelebihan :

·         Pemerintah dapat memfokuskan perhatian untuk memajukan sector usaha menengah dan kecil.
·         Meskipun swasta diberi kesempatan, namun tetap ada intervensi pemerintah sehingga kestabilan ekonomi tetap terjamin.

Kelemahan :
·         Beban pemerintah lebih berat daripada beban swasta
·         Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan



1.4       Sistem Perekonomian Tradisional

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, dimana kegiatan ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat secara turun-temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Sistem ekonomi tradisional ini merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun Dalam sistem ini segala hal yang diperlukan untuk kegiatan perekonomian, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Karena dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. dengan kata lain, kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.

Sistem ekonomi tradisional ini biasanya terdapat pada kehidupan masyarakat sederhana yang menggantungkan pada hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam sistem ekonomi ini rumah tangga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen demi memenuhi kebutuhannya sendiri.

-          Ciri – ciri Sistem Ekonomi Tradisional

·           Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran
·           Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat
·           Hanya sedikit menggunakan modal
·           Jenis produksi disesuaikan oleh kebutuhan rumah tangga
·           Masih terikat tradisi

Kelebihan :

-          Dalam perekonomian tradisional tidak terdapat persaingan yang tidak sehat
-          Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
-          Sistem perekonomian tradisional dijalankan berdasarkan kepentingan bersama, maka masing – masing individu tidak mengutamakan kepentingan pribadi
-          Kehidupan ekonomi masyarakat cenderung stabil
-          Masyarakat hidup dalam sifat kekeluargaan

Kelemahan :
-          Tekhnologi yang digunakan masih sangat sederhana sehingga produktivitasnya rendah
-          Mutu barang hasil produksi rendah
-          Menganggap tabu perubahan sehingga sulit berkembang
Kegiatan ekonomi hanya memenuhi kebutuhan bukan untuk meningkatkan taraf hidup   


1.5       Sistem Perekonomian Pancasila

Kini Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, ekonomi pancasila sendiri memiliki pengertian yaitu sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan. 
Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang menonjol, yaitu :

1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.

2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.

3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.

4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.





Referensi  Link :
4.   Tulus Tambunan, Perekonomian Indonesia:Beberapa Masalah Penting: Jakarta, Ghalia Indonesia,2003





Rabu, 18 Juni 2014

3.5 PERTUMBUHAN EKONOMI TEORI PEMBANGUNAN MENURUT JOSEPH SCHUMPETER

3.5 PERTUMBUHAN EKONOMI TEORI PEMBANGUNAN MENURUT JOSEPH SCHUMPETER

Landasan teori pembangunan yaitu keyakinan bahwa system kapitalisme merupakan system yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Hal ini diungkapkan oleh Joseph Schrumpeter didalam bukunya yang berjudul The Theory of Economic Defelopment berbahasa Jerman pada tahun 1911 dan berbahasa Inggris pada tahun 1934.

Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dan kemajuan ekonomi tersebut diartikan sebagai peningkatan output total masyarakat.

Didalam Teori Pembangunan itu sendiri mempunyai 3 pengaruh terhadap Inovasi yaitu :

1.     Diperkenalkannya Tekhnologi baru
2.     Menimbulkan keuntungan yang lebih
3.     Inovasi akan diikuti oleh timbulnya proses peniruaan atas inovasi tersebut

Sementara faktor-faktor penunjang dari Teori Pembangunan terhadap Inovasi menurut Joseph Schumpeter adalah :

·        Diperkenalkannya tekhnologi baru yang sebelumnya tidak ada
·        Diperkenalkannya cara produksi yang baru
·        Pembukaan daerah-daerah pasar yang baru
·        Penemuan terhadap bahan mentah yang akan diolah
·        Perubahan organisasi industry sehingga efisiensi industry

Menurut Schumpeter, kapitalisme hanya dapat mempertahankan diri sejauh penggusaha bertindak seperti kesatria dan pioner. Ada 3 tekanan yang merupakan awal dari kematian kapitalisme secara berlahan :

1.      Kemerosotan fungsi kewiraswastaan
2.      Kehancuran keluarga borjuis dan,
3.      Kerusakan kerangka kelembagaan masyarakat kapitalis.

Kritik Terhadap Teori Schumpeter

Teori Schumpeter harus dijajarkan sebagai suatu karya besar, satu karya yang sejajar denga karya ahli ekonomi besar seperti ; Smith, Mill, Marx, Marshall, dan Keynes. Jelas teori ini penuh dengan pemikiran dan wawasan yang cemerlang dari seorang teoristis besar, namun tidak berarti lepas dari kritik.

1.      Keseluruhan teori Schumpeter didasarkan pada inovator yang dianggapnya sebagai pribadi yang ideal.
Orang seperti itu ditemui pada abad ke-18 dan 19. Pada masa itu, inovasi dilakukan oleh para pengusaha atau penemu (pencipta). Tetapi sekarang, semua bentuk inovasi merupakan bagian dari fungsi perusahaan modal bersama. Inovasi dianggap sebagai kebiasaan sehari-hari perusahaan industri dan tidak memerlukan inovator semata-mata.

2.      Menurut Schumpeter, pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses siklis.
Pasang naik dan pasang surut tidak penting bagi pembangunan ekonomi. Sebagaimana Nurkse kemukakan, pembangunan ekonomi berkaitan dengan perubahan yang berkesinambungan.

3.      Pendapat Schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat inovasi juga tidak benar.
Kenyataanya, fluktuasi siklis bisa karena sebab-sebab psikologis, natural, dan finansial.

4.      Schumpeter menganggap inovasi sebagai sebab utama pembangunan ekonomi.
Tapi ini jauh dari kenyataan. Pembangunan ekonomi tidak hanya bergantung pada inovasi tetapi juga pada banyak perubahan ekonomi dan sosial lain.

5.      Schumpeter dalam teorinya terlalu banyak menekankan pentingnya kredit bank.
Kredit bank mungkin memang penting dalam jangka pendek ketika perusahaan industri mendapatkan fasilitas kredit dari bank. Tetapi dalam jangka panjang, ketika kebutuhan akan dana modal semakin besar, kredit bank tidak memadai lagi. Karenya , bagian-bagian bisnis harus menerbitkan saham dan surat utang baru di pasar modal.
6.      Analisa Schumpeter mengenai proses peralihan dari kapitalisme ke sosialisme tidak benar.

Referensi :
1. Koentjaraningrat, 2000, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta

2. http://sepengetahuan-ku.blogspot.com/2013/04/teori-inovasi-schumpeter-dalam.html